- Home>
- Rasulullah SAW , Sunnah Rasulullah , surat Al-Qur'an >
- keutamaan 10hari pertama bulan dzulhijjah
Posted by : Unknown
Sabtu, 21 September 2013
Alhamdulillah, wa shalawatu was salammu'ala Rasulallah saw, kita telah masuk pada salah satu bulan suci yaitu bulan Dzulhijjah.
Ini adalah bulan dimana umat Islam menunaikan rukun islam yang kelima,
yaitu haji. Disamping itu juga ada ibadah qurban. Dimana umat islam yang
mampu harus menyembelih binatang kurban, seperti kambing, sapi atau
unta. Di bulan Dzulhijjah ini kita disunahkan untuk berpuasa, utamanya
pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Dan berhari raya Idul Adha.
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah mempunyai keutamaan dan
keistimewaan luar biasa. Lihatlah Allah telah bersumpah akan hari-hari
tersebut,” Demi waktu fajar dan sepuluh malam (bulan Dzulhijjah)”. (QS. Al-Fajr). Allah tidak bersumpah terhadap sesuatu kecuali mempunyai makna dan keutamaan yang sangat besar.
Keutamaan dan keagungan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah diperkuat dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas “Tidak
ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh
yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul
Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi SAW menjawab: “Tidak
pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan
jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Dawud).
Lihatlah amal saleh pada hari-hari tersebut disejajarkan bahkan lebih tinggi dari amalan jihad di jalan Allah!
Amal sholeh adalah perbuatan yang mempunyai nilai manfaat bagi diri
sendiri dan orang lain, jika diiringi dengan rasa keimanan dan
keikhlasan karena Allah maka akan mendapat balasan berlipat ganda.
Akhlak dan perilaku mulia terhadap sesama tanpa memandang siapupun dia
juga merupakan amal saleh.
Selain beramal shaleh, sebaiknya isi juga bulan ini dengan memperbanyak
istighfar dan taubat. Iastighfar adalah ucapan astaghfirullah. Sedang
taubat adalah kembali, yaitu kembali kepada Allah, dengan melakukan apa
yang diperintahkanNya dan menjauhi apapun laranganNya.
Taubat perlu diperkuat dengan memperbanyak taqarrub (mendekatkan diri)
kepada Allah dengan amalan-amalan sunah setelah amalan-amalan wajib.
Puasa sunah, shalat-shalat sunah, zikir,doa, sedekah, tilawah al-Qur’an
adalah bagian dari amalan sunah.
“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan
amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah
mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia
gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia
gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan
untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk
berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya
dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari)
Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ada hari Arafah (tanggal 9
Dzulhijjah) -puncak dari ibadah haji- dan hari Nahar (Iedul Qurban). “Puasa Arofah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim).
Karena itu jangan kita sia-siakan waktu yang sangat berharga ini, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Kita isi 10 hari pertama bulan dzulhijjah ini dengan amalan sholeh sesuai dengan kemampuan kita.
Dari Aisyah ra. sesungguhnya ada seorang pemuda yang apabila datang
bulan Dzul Hijjah, keesokan harinya dia selalu berpuasa. Sampailah hal
itu kepada Rasullah saw. Lalu beliau berkata:" Apa yang mendorong Anda melakukan puasa pada hari-hari ini?" Pemuda itu menjawab:"
Demi bapak dan ibuku sebagai tebusan Anda ya Rasullah, sesungguhnya itu
adalah hari-hari masya'ir dan hari-hari haji. Semoga Allah mengikutkan
aku dalam do'a mereka." Beliau saw bersabda:"Sesungguhnya setiap
hari yang Anda puasakan itu balasan pahalanya dapat mengimbangi seratus
budak dan seratus unta dan seratus kuda yang dipakai berjuang di jalan
Allah. Lalu apabila datang hari Tarwiyah, Anda akan mendapatkan dua ribu
budak, dua ratus ribu unta dan dua ribu kuda yang dipakai berjuang di
jalan Allah ta'ala.
Nabi saw bersabda: "Berpuasa pada hari Arafah mengimbangi puasa dua tahun dan berpuasa pada hari Asyura' sama dengan puasa setahun."
Nabi saw bersabda: "Apabila datang hari Arafah, Allah akan
mencurahkan rahmatNya. Tidak ditemukan pembebasan dari neraka yang lebih
banyak dibanding dengan hari itu. Barangsiapa yang meminta kepada Allah
pada hari Arafah mengenai suatu kebutuhan dari berbagai kebutuhan dunia
dan akhirat, tentu Allah akan mengabulkannya. Puasa Arafah akan
menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."
Dari berbagai sumber.